Menjelajah Barbershop London dengan Sentuhan Elegan Inggris
“Potong rambut di barbershop London, ya?” kata seorang teman saat aku pamit untuk liburan. “Jangan-jangan nanti dikasih teh pas lagi dicukur, atau tukang cukurnya nyambi jadi anggota kerajaan.” Aku cuma bisa ketawa. Tapi ya, ada benarnya juga. London itu kayak tempat di mana tradisi dan modernitas berdansa mesra, dan barbershop-nya? Jangan tanya.
Lupakan sejenak barbershop yang cuma modal cermin retak dan kipas angin butut. Di London, tempat potong rambut itu lebih mirip galeri seni, atau ruang klub eksklusif. Begitu masuk, aromanya wangi, ada campuran wangi pomade premium, parfum mewah, dan bau kopi yang baru diseduh. Rasanya langsung auto-tampan, padahal rambut masih acak-acakan.
Salah satu yang paling ikonik itu Truefitt & Hill. Konon, barbershop ini sudah ada sejak zaman Napoleon https://bh-barber.com/service/ Bonaparte masih bingung mau perang sama siapa. Bayangin, tempat cukur tertua di dunia, Bro! Masuk ke dalamnya serasa naik mesin waktu. Kursinya kulit, cerminnya berukir, dan tukang cukurnya? Wah, jangan main-main. Mereka kayaknya dilatih buat bikin rahang kamu jatuh saking kagumnya. Guntingnya bukan sembarang gunting, itu kayak pedang samurai yang siap memangkas rambutmu jadi mahakarya.
Pangkalnya dari mana? Truefitt & Hill ini sering dibilang sebagai tempat para bangsawan, politisi, sampai selebriti dunia merapikan mahkota mereka. Jadi, kalau kamu potong rambut di sini, siapa tahu pulangnya langsung dapat undangan minum teh sama Raja Charles III. Ya, paling nggak dapat bonus tatapan kagum dari pacar atau gebetan.
Selain yang tua, ada juga barbershop modern yang nggak kalah keren, salah satunyanya adalah Ruffians Barbers. Ini kayak versi rebel dari barbershop klasik. Interiornya lebih minimalis, pencahayaannya keren, dan musiknya bukan laginya cuma jazz melulu, bisa jadi lagi dengerin The Clash atau Arctic Monkeys. Ruffians ini jagoan dalam hal servis yang personalized. Jadi, nggak cuma potong rambut, mereka juga bakal kasih saran produk yang cocok, sampai tips styling yang bikin kamu kelihatan kayaknya baru keluar dari sampul majalah.
Terus, ada juganya yang namanya Tommy Guns. Barbershop ini punya vibe yang lebih santai, tapi tetap elegan. Kadang ada live music, atau pameran seni lokal. Jadi, sambil nunggu giliran, kamu nggak bakal bosan. Tempatnya cocok buatnya kamu yang pengen tampil kece tapi nggak mau terlalu formal. Servisnya juga lengkap, dari potong rambut, cukur jenggot, sampai perawatan wajah. Rasanya kayaknya habis nyalon seharian, tapi versi cowoknya.
Intinya, barbershop di London itu lebih dari sekadar tempat potong rambut. Ini adalah pengalaman. Di sini, kamu bisa merasakan sedikit sentuhan elegan Inggris, dari cara mereka melayani,ya sampai detail terkecil pada interior. Jadi, kalau lagi liburan ke London, jangan cuma mikirin Big Ben atau Buckingham Palace. Sesekali, mampir lah ke barbershop-nya. Siapa tahu, pulang-pulang nggak cuma bawa oleh-oleh gantungan kunci, tapi juga potongan rambut yang bikin kamu dikiranya Pangeran Harry. Ya, paling nggak Pangeran dari Cikarang, lah.