Quo Vadis: Sebuah Institusi Kuliner Bersejarah di Jantung Kota London
Quo Vadis bukan sekadar restoran biasa; ia adalah sebuah institusi kuliner dan klub privat yang kaya akan sejarah, terletak di Dean Street, Soho, London. Didirikan pada tahun 1926 oleh seorang imigran Italia bernama Peppino Leoni, restoran ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap sosial dan kuliner London selama hampir satu abad. Dengan fasad hitam khas yang terlihat di gambar, dihiasi dengan jendela kaca patri dan tanda nama “RESTAURANT QUO VADIS LEONI”, tempat ini memancarkan pesona klasik dan bersejarah.
Sejarah dan Bangunan Ikonik
Asal usul nama “Quo Vadis?” yang berarti “Ke mana engkau pergi?” dalam bahasa Latin, terinspirasi dari sebuah papan iklan film bisu dengan judul yang sama. Namun, sejarah bangunan ini jauh lebih tua daripada restorannya. Alamat di 26-29 Dean Street ini dulunya adalah rumah bagi Karl Marx dan keluarganya antara tahun 1851 dan 1856. Filsuf dan ekonom ternama tersebut bahkan menulis sebagian besar karya monumentalnya, Das Kapital, di salah satu kamar di lantai atas. Plakat biru dari London County Council terpasang di fasad bangunan untuk memperingati masa tinggalnya, dan karena asosiasi sejarah inilah bangunan tersebut ditetapkan sebagai bangunan terdaftar Grade I pada tahun 1970. Sebelum Marx, bangunan ini juga pernah menjadi rumah bordil terkenal di Soho.
Selama bertahun-tahun, Quo Vadis telah berpindah tangan beberapa kali, termasuk sempat dimiliki oleh koki selebriti Marco Pierre White. Sejak tahun 2008, restoran ini dikelola oleh Sam dan Eddie Hart, pemilik grup perhotelan Harts Group mitches yang juga mengoperasikan restoran Spanyol ternama Barrafina. Di bawah kepemimpinan mereka, Quo Vadis menjalani renovasi ekstensif dan mengalami revitalisasi, mendapatkan kembali reputasinya sebagai salah satu restoran terbaik di London. Pada tahun 2012, koki Jeremy Lee bergabung sebagai Chef Patron, membawa visi masakan Inggris modern yang musiman dan bersahaja.
Suasana dan Pengalaman Kuliner
Restoran ini menawarkan pengalaman bersantap yang elegan namun santai, dengan dua ruang makan yang lapang dan dihiasi jendela kaca patri yang indah, menciptakan suasana yang nyaman dan bersejarah. Quo Vadis terkenal dengan pendekatannya terhadap masakan Inggris modern, yang menekankan penggunaan bahan-bahan musiman terbaik dari pemasok lokal.
Menu di Quo Vadis sering berubah setiap hari, tergantung pada hasil bumi segar yang tersedia. Namun, beberapa hidangan ikonik tetap menjadi favorit abadi di menu mereka, termasuk sandwich belut asap yang terkenal—hidangan gurih dengan rasa asap yang khas—dan pai hari ini yang legendaris, yang sering kali berisi daging ayam atau kelinci dengan shortcrust pastry yang renyah. Hidangan khas lainnya yang mendapatkan ulasan positif termasuk smoked eel sandwich, pai ayam dan kelinci, serta puding toffee lengket.
Selain area restoran utama yang terbuka untuk umum, Quo Vadis juga memiliki klub anggota pribadi eksklusif di lantai atas, lengkap dengan dua bar dan ruang makan tersendiri. Tempat ini menarik kerumunan eklektik yang menghargai makanan enak, minuman berkualitas, dan suasana sosial yang hidup.
Secara keseluruhan, Quo Vadis tetap menjadi tujuan utama bagi pecinta kuliner yang mencari cita rasa Inggris modern dalam suasana bersejarah dan menawan di jantung distrik Soho yang ramai.