Yiwu Yunfa Electronic Commerce Firm.

Hari Ini di Gaya Hidup dan Konsumerisme

Hari Ini di Gaya Hidup dan Konsumerisme

Konsumtivisme mengutamakan benda sebagai ukuran kesenangan dan kepuasan individual. Pola hidup ini menjerumuskan orang jadi angkatan bertopengkan reputasi untuk mendapatkan pernyataan, dan melihat kehidupan secara sempit (cuma hanya trend).

Kebalikannya, konsumerisme ialah sesuatu pergerakan customer (consumer movement) yang tetap menanyakan lagi imbas-dampak selengkapnya kegiatan pasar untuk customer (akhir). Arti lebih luas jika istilah konsumerisme, bisa disimpulkan sebagai pergerakan yang perjuangkan posisi yang imbang di antara customer, aktor usaha dan negara.

Konsumerisme sebagai pergerakan tidak hanya sekedar melingkupi rumor kehidupan setiap hari berkenaan produk harga naik atau kualitas jelek, tapi juga termasuk hak asasi manusia berikut efeknya untuk customer.

Menurut Peter Salim (1996) konsumerisme (consumerism) ialah langkah membuat perlindungan public dengan beritahukan ke mereka mengenai beberapa barang yang berkualitas jelek, tidak aman digunakan dan lain-lain. Dalam sejarah pergerakan pelindungan customer arti konsumtivisme atau konsumerisme bukan suatu hal yang baru.

Karena pada intinya -isme itu telah lama ada dan semenjak awal sudah mengakar kuat dalam segi kemanusiaan (humanity) . Maka, ke-2 istilah itu ialah dua hal yang tidak sama artinya. Dari ke-2 makna kata-kata itu terang jika konsumerisme malah yang perlu digiatkan dan konsumtivisme yang perlu dijauhi.

Pola hidup konsumtif memiliki tendensi yang terdapat pada diri manusia selalu untuk tidak pernah senang (never-ending-discontentment) “ingin ini-mau itu” lebih dari yang sudah mereka punyai. Lebih dari itu ada juga dorongan kuat tekad individu dan semangat persaingan untuk capai suatu hal lebih dibanding tetangga samping peroleh.

Pola hidup konsumtif adalah jantung dari kapitalisme. Pada tingkat ini yang terdapat ialah sebuah budaya yang berbagai bentuk dusta, fantasi, mimpi, keseluruhn, artifisialitas, pendangkalan, paket bentuk komoditi. Sikap itu dikonstruksi dengan sosial lewat komunikasi ekonomi (iklan, show, media dan lain-lain) sebagai kemampuan pertanda (semiotic power) kapitalisme.

Berlainan dengan itu pola hidup konsumtif, beberapa konsumeris malah selalu menggerakkan langkah berpikiran logis dalam setiap perlakuan pemenuhan kehidupan setiap harinya. Konsumeris selainnya lakukan pergerakan sadar customer harus juga mengangkat rumor hak asasi manusia berikut imbas ikutannya untuk customer.

Pola hidup konsumeris ialah dengan membuat rasio fokus akan suatu hal yang akan dimakan supaya bisa dipakai dengan efektif. Tak lupa menerapkan “pola hidup berdikari” untuk mengenal kekurangan dan kelebihan diri kita, dan memiliki taktik untuk bisa capai tujuan. Seorang konsumeris bisa menjadi manusia bebas dan merdeka untuk tentukan opsinya dengan bertanggung-jawab dan memunculkan inovasi yang inovatif untuk kemandiriannya. Mudah-mudahan!

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

发表回复

您的电子邮箱地址不会被公开。 必填项已用 * 标注